Fujitani, R., Jiromaru, T., Kida, N., & Nomura, T. (2017). Effect of Standing Postural Deviations on Trunk and Hip Muscle Activity. Journal of Physical Therapy Science. 29(7), pp 1212–1215.
National Institute of Health (2019). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Lordosis - Lumbar.
Stanford Children's Health. Lordosis.
Nobilis Health (2018). North American Spine. Lordosis Causes.
Erickson, A. Healthline (2016). What Causes Lordosis?
WebMD (2017). Types of Spine Curvature Disorders.
WebMD (2017). What Conditions can Cause Lordosis?
Lordosis adalah kondisi tulang punggung bagian bawah (lumbal) melengkung ke dalam secara berlebihan. Kondisi ini merupakan salah satu bentuk kelainan pada tulang belakang yang bisa menyerang siapa saja.
Pada kondisi normal, tulang punggung tiap orang sedikit melengkung di bagian leher, punggung atas, dan punggung bawah. Hal ini berfungsi untuk membantu tubuh dalam menyokong kepala, menyejajarkan kepala dengan panggul, mempertahankan struktur tubuh, serta membantu bergerak dan membungkuk dengan mudah.
Pada penderita lordosis, lengkungan pada tulang punggung bagian bawah terlalu dalam. Hal ini membuat tulang belakang mendapatkan tekanan berlebih, sehingga menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman.
Berbagai Penyebab LordosisBeberapa hal yang bisa menyebabkan munculnya lordosis adalah:
1. ObesitasKelebihan berat badan atau obesitas dapat memengaruhi postur tubuh dan memberi tekanan berlebih pada tulang belakang. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya lordosis.
2. OsteoporosisLordosis yang disebabkan oleh osteoporosis banyak terjadi pada orang yang sudah berusia lanjut. Osteoporosis dapat membuat tulang punggung bagian bawah keropos, sehingga lebih mudah melengkung ketika sedang menahan beban tubuh.
3. KehamilanSama seperti obesitas, peningkatan berat badan saat hamil juga bisa memengaruhi postur tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang punggung bagian bawah menjadi lebih mudah melengkung ke dalam. Meski demikian, lordosis selama kehamilan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
4. SpondylolisthesisSpondylolisthesis adalah kondisi di mana tulang belakang bergeser dari posisi seharusnya, sehingga tulang menjadi tidak sejajar. Kondisi ini dapat membuat tulang punggung bagian bawah lebih mudah melengkung.
5. Postur tubuh yang burukPostur tubuh yang buruk saat duduk maupun ketika mengangkat benda berat juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena lordosis.
Selain itu, ada kondisi kesehatan lain yang bisa menyebabkan lordosis, yaitu discitis, kifosis, radang sendi, spina bifida, akondroplasia, dan osteosarkoma.
Mengenali Gejala-Gejala LordosisGejala lordosis yang paling umum adalah munculnya nyeri otot. Nyeri otot muncul saat tulang punggung Anda melengkung secara tidak normal, sehingga menarik otot ke berbagai arah dan mengakibatkan otot menjadi tegang.
Selain itu, ada gejala lain yang bisa dirasakan oleh penderita lordosis, antara lain:
Pengobatan lordosis biasanya akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Sebelum memberikan pengobatan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan berikut untuk menentukan kondisi lordosis yang dialami pasien.
Setelah mengetahui diagnosis dan tingkat keparahan lordosis, dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan, antara lain:
Walaupun sebagian besar kasus lordosis tidak memerlukan penanganan medis segera, Anda sebaiknya tidak menyepelekan kondisi ini dan lakukanlah pemeriksaan ke dokter. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, lordosis bisa menimbulkan beragam keluhan yang dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas Anda.
Semua data yang ada pada website ini bertujuan untuk informasi belaka. Selalu konsultasikan penyakit anda ke dokter terdekat untuk kepastian kondisi anda.
© Copyright 2022 DOKTER.TIPS - All rights reserved.