De Grado, et al. (2018). Bone Substitutes: A Review of Their Characteristics, Clinical Use, and perspectives for Large Bone Defects Management. Journal of Tissue Engineering, doi: 10.1177/2041731418776819.
Wang, W. & Yeung, K.W. (2017). Bone Grafts and Biomaterial Substitutes for Bone Defect Repair: A Review. Bioactive Materials, 2(4), pp. 224-247.
OrthoInfo. Bone Graft in Spine Surgery
National Institute of Health (2018). MedlinePlus. Bone Graft.
Cleveland Clinic (2019). Treatment. Bone Graft.
John Hopkins Medicine (2019). Health. Bone Grafting.
Krans, B. Healthline (2018). Bone Graft.
DerSarkissian, C. WebMD (2018). What Is General Anesthesia?
Transplantasi tulang atau cangkok tulang adalah tindakan medis yang dilakukan dengan cara mengisi bagian tulang yang rusak dengan tulang baru atau tulang pengganti. Cangkok tulang bertujuan untuk memperbaiki dan membentuk kembali tulang yang rusak.
Tulang terdiri atas sel-sel yang berperan penting dalam menjaga keutuhan bentuk tulang. Ketika tulang patah, sel tulang akan tumbuh untuk memperbaiki dan menumbuhkan bagian tulang yang hilang. Namun jika kerusakan tulang cukup parah, cangkok tulang perlu dilakukan agar tulang dapat pulih sepenuhnya.
Dalam melakukan cangkok tulang, dokter ortopedi akan menggunakan tulang yang berasal dari dalam tubuh, seperti tulang rusuk, panggul, atau pergelangan tangan (cangkok autograft). Terkadang cangkok tulang juga menggunakan jaringan tulang orang lain atau donor (cangkok allograft).
Tujuan dan Indikasi Cangkok TulangAda beberapa kondisi yang menyebabkan dokter menganjurkan seorang pasien menjalani cangkok tulang, yaitu:
Cangkok tulang juga dilakukan untuk menumbuhkan kembali jaringan tulang di sekitar alat implan yang ditanam melalui operasi, misalnya ketika operasi penggantian sendi. Terkadang prosedur cangkok tulang dilakukan sebagai bagian dari operasi tulang belakang dan operasi gigi.
Peringatan Sebelum Cangkok TulangBerikut ini adalah beberapa kondisi yang perlu diperhatikan pasien sebelum menjalani prosedur cangkok tulang:
Sebelum operasi, informasikan kepada dokter bila Anda memiliki kondisi-kondisi tersebut.
Persiapan Sebelum Cangkok TulangDokter akan menjelaskan kepada pasien tentang prosedur cangkok tulang yang akan dilakukan, manfaatnya, serta komplikasi yang dapat terjadi setelah operasi. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan, termasuk tekanan darah, denyut jantung, dan suhu tubuh.
Selanjutnya, pasien akan menjalani tes darah untuk mendeteksi penyakit yang dapat memengaruhi kondisi pasien selama dan setelah operasi. Tes pemindaian, seperti foto Rontgen, CT scan, dan MRI, juga dilakukan agar dokter mengetahui kondisi kerusakan tulang secara detail.
Sebelum operasi cangkok tulang, dokter akan menganjurkan pasien untuk:
Selain itu, dokter akan menganjurkan pasien untuk ditemani anggota keluarga atau kerabat dekat selama dan setelah prosedur, serta untuk mengantarkan pasien pulang. Hal ini perlu dilakukan karena prosedur cangkok tulang akan membatasi kemampuan gerak pasien, sehingga harus selalu didampingi.
Prosedur Cangkok TulangLamanya prosedur cangkok tulang tergantung pada kondisi patah tulang, jenis cangkok tulang yang digunakan, dan kondisi pasien secara keseluruhan.
Berikut adalah langkah-langkah dalam prosedur operasi cangkok tulang:
Setelah menjalani cangkok tulang, pasien akan ditempatkan di ruang pemulihan dan menjalani rawat inap selama beberapa hari. Dokter akan memantau tekanan darah dan denyut jantung pasien, serta memberikan obat pereda nyeri dan obat pengencer darah untuk mencegah penggumpalan darah setelah operasi.
Selama masa pemulihan, dokter akan memantau kondisi tulang secara berkala dengan foto Rontgen dan melepas jahitan luka setidaknya seminggu setelah operasi. Pasien diperbolehkan pulang setelah dokter memastikan kondisi pasien stabil.
Dokter akan meresepkan obat-obatan dan memberi instruksi tentang hal-hal yang dapat dilakukan pasien selama menjalani masa pemulihan di rumah. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama pasien menjalani proses pemulihan di rumah, antara lain:
Pasien juga dianjurkan menjalani fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan dan kelenturan otot bagian tubuh yang menjalani cangkok tulang. Pasien harus segera menghubungi dokter jika mengalami demam tinggi, nyeri yang tidak dapat diatasi dengan obat pereda nyeri, dan luka operasi mengalami pembengkakan.
Lamanya masa pemulihan tergantung pada kondisi patah tulang, usia, dan ukuran cangkok tulang. Namun, pasien umumnya membutuhkan waktu dua minggu hingga lebih dari setahun untuk pulih total dan beraktivitas kembali secara normal.
Risiko dan Komplikasi Cangkok TulangProsedur cangkok tulang umumnya aman. Tetapi layaknya setiap prosedur operasi, tindakan ini berisiko menyebabkan perdarahan, infeksi, atau efek samping dari obat bius yang digunakan, misalnya reaksi alergi. Beberapa komplikasi lain juga dapat terjadi setelah pasien menjalani prosedur cangkok tulang, di antaranya:
Cangkok tulang juga berisiko mengalami kegagalan ketika tulang yang rusak menolak sel-sel dari tulang baru, sehingga tulang tidak tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Penolakan ini terutama terjadi pada cangkok tulang allograft.
Semua data yang ada pada website ini bertujuan untuk informasi belaka. Selalu konsultasikan penyakit anda ke dokter terdekat untuk kepastian kondisi anda.
© Copyright 2022 DOKTER.TIPS - All rights reserved.